5 Faktor Perbedaan Kerja dan Usaha (Berbisnis)


Bekerja dan Usaha adalah 2 hal yang berbeda dimana masing-masing memiliki tingkat kesulitan dan resikonya tersendiri. Namun, semuanya kembali lagi pada pilihan masing-masing dalam menentukan bekerja atau usaha. Kali ini akan dibahas beberapa faktor pembeda yang membedakan bekerja dan berbisnis.

1. Waktu
Membuka usaha atau berbisnis sendiri memiliki waktu yang lebih fleksibel dibandingkan dengan bekerja di perusahaan milik orang lain. Bekerja di perusahaan terutama di perkantoran pada umumnya mewajibkan kita untuk memenuhi jam kantor dan waktu lembur.

2. Penghasilan
Ketika bekerja di perusahaan, penghasilan yang didapat merupakan penghasilan pasti yang stabil diperoleh setiap bulannya, berbeda dengan usaha yang penghasilannya tidak menentu dimana bisa menghasilkan begitu besar atau bisa juga tidak menghasilkan apa-apa atau bisa juga rugi besar. Selain itu, pengusaha dapat menggunakan karyawan yang bekerja untuknya sehingga ia tidak harus terus berada di tempat namun tetap mendapatkan hasil (pasif income), berbeda dengan karyawan yang harus bekerja untuk mendapatkan uang (aktif income).

3. Resiko
Bekerja di perusahaan memiliki resiko dipecat ketika bekerja tidak sesuai dengan harapan atau target perusahaan, berbeda dengan usaha yang tidak ada resiko pemecatan karena milik sendiri. Meskipun demikian, usaha memiliki resiko yang lebih tinggi karena bila usaha tidak lancar, maka dapat mengalami kerugian atau bahkan kebangkrutan. Bukan semakin kaya tapi malah turun ke bawah dan menjadi miskin. Bila mengalami kebangkrutan dan tidak segera bangkit maka seorang pengusaha akan dihadapkan pada kondisi krisis keuangan yang luar biasa. Jadi, jika ingin mendapatkan keuntungan yang lebih banyak dengan resiko yang besar, jadilah pengusaha. Di sisi lain, jika menginginkan penghasilan yang pasti dan sekedar cukup, jadilah pekerja.

4. Kompleksitas
Ketika membuka usaha tentunya akan menghadapi berbagai macam persoalan yang begitu banyak, rumit, dan kompleks. Mulai dari permasalahan hukum, finansial, dan teknologi menjadi tantangan yang harus diselesaikan oleh seorang pengusaha. Untuk itu, biasanya pengusaha merekrut orang-orang yang kompeten di bidangnya untuk dapat membantunya menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut. Berbeda dengan pengusaha, karyawan juga menghadapi kompleksitas yang tinggi namun hanya di bagian yang dikerjakannya saja sehingga tidak mengetahui sesuatu di luar bagiannya.

5. Kepuasan dan Penghargaan
Menjadi seorang pengusaha yang berhasil dan sukses pasti memiliki kepuasan tersendiri di dalam hati. Selain itu, pengusaha atau entrepreneur yang sukses juga dihargai dan dikagumi oleh banyak orang dan teman-temannya. Menjadi karyawan pun biasanya juga dihargai oleh orang lain dan dapat memiliki kepuasan batin yang sama ketika menjadi pengusaha. Untuk hal kepuasan dan penghargaan ini kembali kepada masing-masing individu.

Comments